The Journal

Akhir pekan lalu saya bawa Irgi ke Pantai Ancol. Kami berangkat dari rumah orang tua saya sekitar jam 7 pagi (niat awal sih jam 6 hahaha maklum deh) dan sampai di Ancol jam 8. Kami dapat info dari sepupu katanya kalau mau main pasir yang bersihan, ada di depan Ancol Beach City Mall, dekat Segara. Langsung deh kami meluncur ke sana.

Ternyata emang di pantai depan mall ini lebih bersih dan nggak penuh pengunjung. Nggak tau juga sih kenapa lebih sepi. Mungkin karena lokasinya jauh dari pintu masuk Ancol. Oiya, atau mungkin karena di sini tidak boleh bawa tiker. Jadi kalau mau pengunjung bisa sewa gazebo seharga IDR 200.000/4 jam. Kami pun menyewa satu gazebo biar bisa berteduh.

Terus Irgi seneng nggak ketemu pantai?

Tegaaaaaang! Hahahaaa

Beda sama Sekar yang langsung happy main pasir dan air, Irgi nangis begitu ditaro di pasir haha. Kakinya nggak mau napak karena geli! Saat dibawa ke air pun dia langsung nangis dan kakinya digantung nggak mau kena air. Lucuuu banget! Saking gemesnya, eyangnya nyuruh taro lagi di pasir dan ditinggal. Ya nangis kejer dong bocahnya :)) terus diajak ngobrol dan main gali pasir, akhirnya Irgi bisa tenang. Tenang tapi tegang! Haha.

Hari itu cuacanya mendung, enak nggak kepanasan. Sempat hujan juga, untung kami sewa gazebo jadi bisa berteduh nunggu hujan berhenti dan Sekar bisa lanjut main.

Irgi abis diangkat, balik nggak mau nginjek pasir lagi. Yauda deh saya bawa brunch aja bareng suami di Kopitiam Oey yang ada di mall. Enak bisa ngopi, quality time sama anak dan suami dengan pemandangan pantai. Alhamdulillah.

Selesai makan, kami pun pulang saat jam 11 siang. Hmm, kapan-kapan kita kenalan sama pasir lagi yuk, mas Irgi! Kan seru main pasir di pantai....

Tahun 2016, tahun di mana status saya berubah menjadi seorang ibu. Tahun di mana kehidupan saya dan suami seketika berubah sejak lahirnya Irgi, in a good way yaa..

Rasanya tahun ini tuh "all about Irgi". Proses melahirkan Irgi, perasaan pertama kali menyusui bayi, melihat perkembangan Irgi dari mulai tengkurap, duduk, makan, berdiri, ngoceh, dan sebagainya. Juga pengalaman pertama menghadapi anak sakit. Hampir 7x24 jam saya habiskan bersama Irgi. Sejak bangun tidur, mandiin, nyuapin, ngelonin, main, nyuapin lagi, ngelonin lagi, mandiin lagi, main, sampai tidur lagi. Kemana-kemana pun selalu bawa Irgi. Capek? Bosan? Iya, tapi saya bersyukur banget bisa lihat perkembangan Irgi setiap hari.

Tahun ini pun saya dan suami memutuskan untuk mulai hidup mandiri di Sentul. Belum lama sih, baru sekitar empat bulan. Masih dalam tahap penyesuaian, saya masih cari-cari celah bagaimana cara manage urusan rumah tangga dan keuangan yang benar. Ternyata saya yang mengira selama ini adalah orang yang cukup rapih dan detail, masih blepotan dihadapi tugas begini hehehe.

Oiya, tahun ini kami sempat berlibur ke Bandung saat Irgi berusia 2 bulan dan ke Kuala Lumpur saat Irgi berusia 7 bulan. Seneng banget bisa liburan bareng keluarga. semoga tahun depan bisa liburan keluarga lagi. Saya sih pengennya tiap tahun, minimal sekali, menyempatkan waktu untuk berlibur. Amin.

Jadi apa resolusi tahun 2017?

Pertama, saya ingin jadi orang yang lebih sabar dan pandai bersyukur. Kedengarannya sederhana, ya? Kenyataannya sih nggak mudah buat saya. Yang saya rasakan setelah menjadi ibu, saya sangat sulit mengontrol emosi. Mungkin karena capek masih kesulitan harus bagi waktu antara ngurus anak dan suami, masak, istirahat, saya jadi lebih mudah marah dan emosi. Ujung-ujungnya ya anak dan suami yang kena. Kalau udah gitu, ya nyesel sendiri. Tapi nanti kalau capek lagi, ya marah-marah lagi, nyesel lagi. Gitu aja muter terus. Astaghfirullah.

Makanya saya ingin banget berubah. Saya selalu ingat kata-kata tante saya, "orang yang bahagia itu adalah orang yang pandai bersyukur". Saya lagi mulai membiasakan diri untuk lebih relax, lebih nerimo, dan lebih happy tentunya! Saya juga sering dengar kutipan yang bilang kalau bahagia itu pilihan, kita sendiri yang menentukan. Dan saya sih setuju banget. Bismillah ya semoga saya bisa jadi istri dan ibu yang lebih baik lagi :)

Kedua, saya ingin jadi manajer keuangan rumah tangga yang lebih rapih! hahaa. Duluuu, jaman sekolah dan kuliah saya suka rajin catat pemasukan dan pengeluaran lho. Rapih banget deh, detail. Tapi sekarang kenapa rasanya sulit banget ya hahaha. Duh gawat deh jajan terus. Harus lebih disiplin lagi nih buat anggaran belanjanya. Harus belajar lagiii....

Hmmm, udah sih dua itu aja yang ingin banget diperbaiki, lainnya sih banyak tapi dua itu yang utama :p

Overall, tahun 2016 itu sesuatu banget deh! hehe. Penasaran ada apa di tahun 2017. Pasti banyak kejutan-kejutan lainnya.