See you when I see you!

10:07 PM

"Happy resign!", they all said. Yes, it's a big decision, not an easy one. Banyak omongan di luar sana tentang keputusanku untuk resign di saat belum dapat pekerjaan pengganti. Ya balance antara yang mendukung dan meragukan.

Ini memang salah satu impianku untuk bisa bekerja di salah satu perkantoran di kawasan Sudirman ;) Dan keinginanku itu pun terwujud saat diterima bekerja di salah satu kantor akuntan publik "big 4" sejak 1 September 2011. Sebelumnya saya bekerja di kantor akuntan publik yg lebih kecil selama 7 bulan. Ya sama dengan anak baru lulus kuliah lainnya, excited lah bisa diterima di kantor ini. Mama Papa pun juga senang.

Hari demi hari saya jalani pekerjaan sebagai auditor. Pekerjaan ini memang menantang banget sih. Ngga jarang bikin saya capek banget, stress, dan bahkan sedih sendiri. Tantangan terbesar adalah kita dituntut untuk bisa multi-tasking dan juga deadline yang ketat. Bisa dalam satu hari, beberapa manager untuk beberapa client yang berbeda memberikan kita tugas dalam waktu bersamaan. Jadi kita benar-benar harus bisa mengatur prioritas dan memiliki time management yang baik. Namun di luar itu, banyak juga hal-hal yang membuat saya betah di kantor ini. Jam masuk yang fleksibel (tanpa absen, asal tetap tau diri ya hehe), dan juga kesempatan untuk memiliki cuti yang banyaaaakkk. Ya iyalah, lembur kita kan diganti dengan credit time atau cuti hehehe. Kantor mana lagi coba yang memungkinkan karyawannya untuk cuti hampir sebulan lamanya? Ya walaupun saya sendiri belum pernah cuti selama itu sih :p Selain itu, di sini juga banyak teman-teman seumuran, jadi kalo udah stress di kantor masih ada teman untuk bercanda dan bertukar pikiran dengan cara yang santai. Kadang lembur pun menjadi sesuatu yang seru (kebanyakan ngobrolnya! haha).

Nah namun sejak menikah, suami saya yang juga bekerja di kantor yang sama, beberapa kali menyampaikan keinginannya agar saya berhenti sebagai auditor dan mencari pekerjaan lain yang lebih santai. Awalnya saya menolak dengan meminta waktu satu tahun lagi, sampai akhirnya bulan lalu keputusan itupun tercetus. Keputusan untuk berhenti bukanlah sesuatu yang mudah, walaupun sebelumnya keinginan itu sering sekali muncul. Namun karena beberapa pertimbangan, akhirnya saya pun memberanikan diri untuk berhenti.

Satu bulan terakhir setelah submit surat pengunduran diri, saya masih disibukkan dengan pergi ke client dan juga menyelesaikan beberapa client lainnya. Ngga ada deh tuh yang kata orang kalo mau resign biasanya tinggal luntang-lantung. Saya mah makin sering lembur! Hahaha.
Dan akhirnya tanggal 13 April 2015 adalah hari terakhir saya kerja di kantor ini. Tapi sayangnya hari itu di kantor sepi banget karena banyak teman-teman yang sedang di client. Sedih sih, soalnya kan yang bikin berat ninggalin kantor ini ya teman-teman. Kalo inget kerjaannya sih ya bye bye! Hehe ;p

Ya overall, selama 3 tahun 7 bulan bergabung di kantor ini saya dapet banyak banget pengalaman, pengetahuan, dan teman-teman yang baik. Sesering apapun saya mengeluh, tetap aja terasa berat saat meninggalkan "comfort zone" ini.

9 April 2015. Around 11 pm. Erma, Tery, Marsya. Foto-foto hiburan disaat overtime!

Andy, Erma, Tery.

Andy, Tery, Denis, Erma.

Andy, Tery. Mending foto-foto dari pada pusing! ;p

10 April 2015. Around 10 pm. With Marsya.

Erma. Teman solat, lunch, lembur, gosip, dll. 

Erma, Marsya, Tery. Teman satu angkatan yang tersisa! Kurang Maria, sih.


13 April 2015. Kristiyani, Maria, Yenny. Sebelum mereka berangkat ke client.
Ivan dan Dedi.

Yuyun.

Erma, Puput, Erwin.

Puput, Erma. Foto wajib! ;)

Dika.

Andy. Teman di cubicle sebelah.

Honsen. Performance Manager saya sekaligus in-charge yang paling sering kerja bareng.

Ivan dan Banu.

Denis.

Erma, Alvin, Iwa. Alvin dan Iwa yang udah resign duluan, dateng di hari terakhir saya bekerja di kantor.

You Might Also Like

0 comments