Cirebon-Kuningan: Liburan Santai

12:00 AM


Irgi liburan lagiii. Sebenernya ini masih bagian dari cerita bulan Januari. Tapi ya harap maklum ya, ibu-ibu tiap mau nulis ada aja halangannya. Ya ketiduran, ya lupa, ya males, ya gitu deh hahaa :))

Jadi, belum sampai seminggu pulang dari Singapore, Irgi udah diajak liburan lagi. Sekarang gantian jalan-jalan bareng keluarga dari pihak saya. Tujuan kami yaitu ke Kuningan-Cirebon, Jawa Barat. Tim liburan kali ini ada Mama, Papa, Isthi, Fadh, Sekar, Mama-Papa Fadh, Abi, Tante Ike, dan Om wiwiek. Banyak, ya! Rameee..

Kami berangkat hari Jumat (27/01/2017), jam 07.00 pagi dari rumah mama. Jalanan pagi itu maceeeet bangetttt. Kami memilih rute lewat tol lingkar luar dan ternyata salah. Bayangin aja, 2 jam baru sampai Bekasi! Uhuk! Dan akhirnya sampai di Cirebon sekitar jam 12.00 siang, langsung cari masjid untuk solat Jumat.


Selesai solat Jumat, kami jemput keluarga Fadh di rumah temannya, lalu lanjut makan siang. Tujuan kuliner siang itu adalah Empal Asem & Empal Gentong H. Apud. Enaaaakk! Dagingnya empuk. Sate kambingnya pun enak dagingnya empuk banget. Alhamdulillah.

Setelah makan, kami mampir ke Desa Batik Trusmi. Di sana banyak sekali toko-toko batik murah meriah. Salah satunya Batik Nova. Kami kalap! Rasanya semua mau dibeli hahahaa.

Selesai belanja, kami langsung menuju Cilimus, Kuningan. Dari Cirebon ke Cilimus itu kira-kira sekitar 45-60 menit. Di sana, kami menginap di rumah orang tua Tante Ike.


Besok paginya, kami pergi ke Pasar Cilimus untuk sarapan kupat tahu. Yang dimaksud kupat tahu di sini ternyata beda dengan di Solo. Kupat tahu di Cilimus ini pakai bumbu kacang yang rasanya mirip sekali dengan bumbu siomay. Unik dan enak.


Kenyang dengan kupat tahu, kami melanjutkan perjalanan ke obyek wisata pemandian Cibulan. Harga tiket masuk ke pemandian tersebut sebesar IDR 17.000/orang. Di dalam, terdapat dua kolam besar berbentuk persegi panjang yang berisi air pegunungan dan juga puluhan ikan berwarna abu kehitaman. Orang sana menyebutnya sebagai ikan dewa, konon katanya ikan-ikan ini adalah prajurit-prajurit Prabu Siliwangi yang dikutuk. Sampai sekarang tidak ada orang yang berani membawa pulang ikan tersebut. Hmm...
Karena akhir pekan, pemandian Cibulan rame banget dengan pengunjung. Benar-benar tipikal wisata rakyat. Di sana kami hanya melihat-lihat aja. Oiya, Eyang Ayu sempat berfoto dengan dicium ikan! Ckckckk Eyang Ayu emang nggak ada takutnya. Malah saat berkunjung beberapa waktu lalu, Eyang Ayu sempat berenang dengan ikan! Hahahaa.

Puas melihat-lihat, kami lanjut memborong alpukat mentega yang banyak dijual di area parkir. Sebenernya di rumah Tante ada beberapa pohon alpukat mentega, tapi sayang sedang tidak berbuah. Makanya kami beli di Cibulan. Alpukat mentega di sini enak-enak banget lhooo.



Tujuan selanjutnya adalah makan siang di Nasi Jamblang Ibu Nur. Tapi, hari itu Cirebon macet sekali. Udah gitu, pas sampai di tempatnya pun penuh dan antrian mengular sampai ke luar. Batal deh. Untuk ganjel perut yang udah kelaperan, ngemil es duren duluuu hehehe enaaak! Akhirnya kami cari makan yang ada aja searah jalan ke Trusmi. Sekalian mampir lagi ke toko batik, lalu pulang ke Cilimus.


Hari ketiga, paginya kami jalan-jalan keliling sawah di kaki Gunung Ciremai. Sayangnya hari itu cuaca mendung, jadi gunungnya tertutup kabut. Seger banget jalan-jalan liat pemandangan hijau. Sekar seneng banget bisa lari-larian, sedangkan Irgi anteng di gendongan dan akhirnya tertidur pulas hahahaa.


Hari itu kami mau coba lagi datengin Nasi Jamblang Ibu Nur. Ada yang masih penasaran! Jalanan tidak semacet sebelumnya, pas sampai di tempatnya pun antrian nggak seheboh kemarin. Yauda deh kita cobaaa. Tapiii, sotong hitam yang katanya enak, pas habis saat kita antri hahaha kurang beruntung! Jadi ambil lauk yg ada aja, tahu pedasnya enak! Ternyata gitu toh yang namanya nasi jamblang. Ya selayaknya nasi warung aja ya kalau saya bilang hehehe. Nothing special. Terus kenapa Nasi Jamblang Ibu Nur ini penuh banget? Nggak tau juga ya hehehe. Mungkin karena ini udah jadi destinasi kuliner wajib kalau ke Cirebon. Yang datang bisa pakai bis-bis besar lho. Gimana nggak langsung ramai, coba?

Sehabis makan, kami mengantar keluarga Fadh ke pool travel untuk pulang ke Bandung. Kami pun lanjut pulang ke Jakarta siang itu. Alhamdulillah perjalanan lancar, kurang lebih 3 jam sudah sampai di Jakarta.

You Might Also Like

0 comments