Jogja-Solo: Hello again!

3:43 PM



"Dek, mama mau ke reuni ke Jogja ikut nggak?". Pertanyaan itu mengawali perjalanan saya kali ini dalam rangka menemani mama yang punya acara reuni dengan teman-teman kuliahnya. Ya istilah menemani ini memang hanya alibi yaa, padahal sih mau nebeng liburan hehehe. 


Saya dan mama berangkat hari Sabtu pagi. Sesampainya di Jogja kami dijemput oleh supir teman mama dan langsung diantar ke hotel. Kami menginap di Hotel Grage Ramayana di daerah Sosrowijayan, Malioboro. Hotelnya bersih dan lokasinya strategis karena letaknya tepat di daerah Malioboro, cukup berjalan kaki 5 menit. Siang itu, saya memutuskan untuk berjalan kaki menelusuri Pasar Malioboro sendirian soalnya mama lagi asik heboh ketemu teman-teman yang udah berpuluh-puluh tahun nggak ketemu. Nah, memang dasarnya saya nggak gila belanja, siang itu saya cuma jalan aja di sepanjang pasar lihat-lihat suasana siang di Jogja, ya sambil beli beberapa daster batik untuk di rumah. Saya juga sempat masuk ke Pasar Beringharjo tapi nggak beli apa-apa. Puas jalan-jalan dari ujung ke ujung, saya balik ke hotel. Lebih tepatnya sih udah nggak tahan sama cuaca panasnya Jogja dan kelaperan! Setelah makan gudeg Yu Jum yang dibawakan teman mama di hotel, akhirnya kamar pun siap dan kami bisa istirahat.



Malamnya, mama punya acara sendiri dengan teman-teman kuliahnya. Jadi saya memutuskan untuk jalan-jalan keliling sendirian (lagi). Saya keluar hotel sekitar jam 7 malam untuk lihat-lihat suasana malam minggu di kota Jogja. Ternyata rame banget yaaa! Di sekitar Malioboro banyak anak muda yang berfoto-foto, banyak juga anak-anak muda yang berdandan dan berkostum aneh misal pocong, hantu, atau tokoh kartun. Jadi kalo kita mau foto bareng mereka, nanti kita kasih uang. Saya lagi-lagi menelusuri jalan malioboro, kali ini sampai ke alun-alun utara. Jauh juga, ya! Di sepanjang jalan ke arah alun-alun pun banyak orang-orang yang berkostum aneh, ada juga yang bawa binatang-binatang seperti ular dan burung elang untuk difoto. Pas sampai di alun-alun utara saya agak bingung kok sepi nggak kayak bayangan saya yang ada mobil-mobil hias seperti yang banyak di internet. Ternyata salah salah alun-alun hehe, yang lebih rame itu alun-alun kidul atau alun-alun selatan. Jadi saya naik becak keliling keraton, alun-alun kidul, dan balik lagi ke alun-alun utara. Dan benar, ternyata rame banget sampe macet di alun-alun kidul itu. Jadi mobil hias ini di sewakan untuk berkeliling alun-alun, makanya jadi macet.



Puas jalan-jalan, saya minta rekomendasi abang becak untuk mie jawa yang enak. Dianter deh balik ke alun-alun utara untuk makan bakmi Pak Pele. Ya tidak mengecawakan lah rasanya, enak!


Hari kedua saya ikut rombongan mama ke Museum Ullen Sentalu di daerah Kaliurang. Biaya masuk ke museum ini sebesar IDR 30,000 dan kami mendapat 1 pemandu untuk tour keliling museum selama kurag lebih 50 menit. Pemandu ini yang bercerita kepada pengunjung mengenai cerita dan sejarah di balik lukisan-lukisan maupun benda-benda lainnya yang disimpan di dalam museum. Beberapa bilang isi museum ini biasa aja, tapi saya pribadi sih suka. Di museum ini banyak lukisan-lukisan cantik dan ada beberapa macam batik. Dan berhubung saya pergi bareng orang-orang tua, jadi nggak lama-lama soalnya pada kecapekan hehehe. Maklum, karena harus jalan banyak jadi mereka cepet capek. Oiya, di dalam museum kita nggak boleh foto-foto, cuma di beberapa lokasi aja yang boleh, makanya nggak punya banyak foto di museum ini.
Selesai keliling museum lanjut makan siang di daerah Kaliurang juga.



Kenyang makan, lanjut lagi napak tilas ke kampus FKG UGM. Seru juga liat semua pada nostalgia keliling kampus, foto-foto, ngobrol-ngobrol memori jaman dulu. 



Capeeeekk, akhirnya balik ke hotel untuk selonjoran! Kaki baru kerasa pegelnya. Malemnya saya dan mama makan bakmi jawa (lagii). Kali ini ditemenin sama temen mama. Kami makan di Bakmi Jawa Pak Rebo. Katanya ini udah ada sejak jaman mama kuliah dulu. Waaah, lama juga yaa.


Hari ketiga, saya dan mama pergi ke solo. Kami naik kereta api Sriwedari. Keretanya bersih dan nyaman. Pake sistem nomor kursi, jadi nggak rebutan. Jogja - Solo naik kereta api sekitar 1 jam udah sampe. 


Sampe di Solo kami dijemput sama adek ipar mama. Di solo kegiatannya cuma santai-santai aja sama kuliner pastinya. Selama di Solo kami nginep di rumah adek mama. 
Kuliner Solo yang pasti kami cari itu ya Soto Gading, Kupat Tahu Solikhin, nasi liwet, wedang ronde, Bebek Slamet, dan jajanan-jajanan lainnya. 


Dua hari di Solo cukup lah untuk kangen-kangenan sama keponakan dan kuliner Solo hehe. Rabu pagi saya dan mama akhirnya pulang ke Jakarta. Senang!

You Might Also Like

0 comments