Tragedi Air Panas

10:42 AM

Irgi kena air panas! Kok bisa??!

Jadi Irgi kan lagi pilek beberapa hari belakangan ini. Saya kasihan tiap liat dia mampet napasnya saat tidur. Tanya sana-sini, beberapa bilang uap dirumah aja pakai air panas dan minyak telon. Tanpa pikir panjang saya cobalah di rumah.

Kemarin pada percobaan pertama terbilang mulus, walaupun hasilnya tetep ga keluar cairan dari hidungnya. Nah tadi pagi setelah sarapan saya coba lagi. Irgi udah saya pegang dengan sangat kuat, tapi ternyata..... lepas dan tangannya menyamber baskom dan menumpahkannya ke tangan. Sontak dia langsung teriak histeris dan langsung saya gendong. Saya guyur dengan air kran. Tapi kok setelah itu dia teriak nangis makin histeris. Setelah saya buka lengan (panjang) baju piyamanya, ternyata ada dua bagian kulit yang melepuh! Panik! Nggak tega! Langsung saya kasih Lucas Papaw yang katanya balsam multifungsi, bisa juga untuk luka bakar. Juga Thrombophob Gel, maksudnya biar ada efek dingin ke kulit (jangan ditiru karena saya nggak tau ini boleh/tidak). Anaknya nangis histeris nggak berhenti. Akhirnya saya bangunkan suami ajak ke rumah sakit terdekat.

Untungnya rumah kami dekat dengan RS Pertamedika Sentul City. Sesampainya di sana langsung masuk IGD dan ditangani oleh Dokter Putri yang berjaga pagi itu. Sungguh mematahkan hati melihat anak kesakitan saat diobati. Kulit yang melepuh harus dibuka agar cairannya keluar, lalu diolesi dengan salep dan antibiotik. Kemudian diperban dan katanya dibiarkan begitu selama 3 hari, untuk selanjutnya akan dicek oleh dokter spesialis bedah plastik.

Tubuh gemetar, hati sakit. Lebay? Ya nggak tau deh. Mungkin yang sudah jadi ibu mengerti rasanya. Atau malah men-judge saya salah dan teledor? Silahkan.

Saya nggak berhenti mengucap maaf ke Irgi dan suami. Perasaan bersalah benar-benar menguasai diri saya sepenuhnya. Menyesal? Sudah pasti. Takut akan omongan orang? Pasti. Apalagi siang ini akan ada acara keluarga Papa. Besok pun ada acara keluarga besar mertua. Sejujurnya saya belum siap. Pasti semua orang akan bertanya (dan mungkin menghakimi?).

Saya cuma bisa berdoa agar Irgi segera sehat kembali dan berharap lukanya tidak meninggalkan bekas. Semoga Irgi tetap kuat dan aktif ceria.

Maafkan Ibu ya, Mas Irgi.


You Might Also Like

0 comments